Hucap adalah singkatan dari tahu kecap. Hucap merupakan kuliner khas
Kuningan yang penyajiannya mirip dengan ketoprak atau kupat tahu.
Bahan-bahan yang digunakan dalam seporsi hucap antara lain adalah tahu
goreng, bumbu kecap, kuah kacang, dan kupat. Hucap yang dinikmati dengan
bumbu kacang kental ini memiliki citarasa yang lebih manis dibandingkan
kupat tahu karena menggunakan kecap.
2. Nasi kasreng
Bagi masyarakat Kuningan
khususnya yang berada di daerah Luragung, nasi kasreng merupakan salah
satu hidangan favorit yang murah meriah. Nasi kasreng ini merupakan nasi
yang dibungkus seperti nasi kucing dan disantap dengan aneka lauk-pauk.
Lauk pauknya antara lain adalah: goreng ikan paray, pepes ikan paray,
sambal, lalapan toge, gorengan, rebon, dan lainnya. Nasi kasreng dapat
Anda temui di warung-warung di wilayah Kecamatan Luragung.
3. Sop buntut bakar
Sop buntut bakar adalah salah satu kuliner khas Kuningan yang dijamin
bakal bikin Klikers ketagihan. Buntut sapi yang telah diolesi mentega
dipanggang hingga kecoklatan. Buntut bakar ini lalu disajian dengan kuah
kaldu yang gurih. Sangat lezat untuk disantap saat masih hangat. Anda
dapat menikmati sop buntut bakar ini di Saung Lesehan Kuningan, Jalan
Raya Kuningan – Cirebon, Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana.
Ketempling adalah camilan khas Kuningan sejenig gemblong yang terbuat
dari bahan dasar singkong. Ketempling ini memiliki bentuk bulat kembung
dan kosong di bagian tengahnya. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang
renyah menjadikan ketempling sebagai teman yang pas untuk menyantap
bakso, mie, ataupun soto.
5. Tahu Lamping /Tahu Kopeci
Tahu lamping (atau dikenal juga sebagai tahu kopeci) adalah tahu asli
Kuningan. Kuliner khas Kuningan yang satu ini konon lebih lezat
daripada tahu sumedang. Tahu lamping ini memiliki bagian dalam yang
padat dan halus. Rasanya gurih. Adapun pemberian nama ‘lamping’ ini
merujuk pada lokasi awal pembuatan tahu lamping/tahu kopeci, yaitu di
lamping (pinggir) Gunung Ciremai.
6. Kwecang
Boleh dibilang kwecang ini adalah bakcang versi Kuningan. Kwecang
yang bentuknya mirip bakcang ini terbuat dari beras ketan yang
dipadatkan, dicampur dengan air apu, lalu dibungkus dengan daun bambu
sehingga aromanya khas. Kwecang ini sangat nikmat untuk disantap bersama
ketempling, gemblong, dan keripik khas Kuningan lainnya.
7. Rujak kangkung
Salah satu kuliner khas Kuningan yang cukup unik adalah rujak
kangkung. Jika biasanya yang dirujak adalah buah-buahan, maka ini yang
dirujak adalah kangkung. Daun kangkung yang direbus dinikmati dengan
bumbu rujak. Bumbu rujaknya menggunakan campuran gula merah, terasi,
tomat merah, asam jawa dan cabe rawit sehingga rasanya sangat pedas
sekaligus menyegarkan. Rujak kangkung ini rasanya memang lebih pedas
dibandingkan rujak pada umumnya, terutama karena tekstur kangkung yang
tidak berair seperti buah-buahan. Tapi, rujak kangkung ini bikin
ketagihan, lho!
8. Papais
Papais merupakan olahan kuliner khas Kuningan yang berbahan dasar
beras ketan atau ketela pohon yang dibungkus daun pisang. Untuk papais
yang terbuat dari beras ketan ada papais bugis yang berisi adonan
parutan kelapa dan gula aren, ada juga papais monyong yang berbentuk
kerucut dengan isi enten kacang hijau. Ada juga papais koci yang
berwarna hijau dengan enten gula merah dan parutan kelapa. Ada pula
papais yang terbuat dari ketela pohon, yaitu nagasari yang diberi isian
buah pisang. Ada juga papais tanpa isi yang bercitarasa asin.
Kue satu kacang hijau merupakan penganan khas Kuningan yang terbuat
dari kacang hijau yang disangrai lalu dihaluskan dan dicampurkan dengan
gula halus kemudian dicetak.
10. Peuyeum ketan
Berbeda dengan peuyeum bandung yang terbuat dari singkong yang
difermentasikan, peuyeum khas Kuningan terbuat dari beras ketan.
Biasanya yang digunakan adalah beras ketan putih, namun ad jug yang
menggunakan beras ketan merah. Beras ketan yang sudah dikukus
difermentasikan dengan ragi dan dibungkus dengan daun jambu. Rasa dan
aromanya sangat unik. Peuyeum ketan kuningan ini biasanya berwarna
kehijauan. Warna hijau ini didapat dari bahan tambahan daun katuk.
Selain membuat tampilan peuyeum ketan berwarna kehijauan, daun katuk
juga membuat peuyeum tak gampang berair.
11. Keripik gadung
Keripik gadung merupakan keripik khas Kuningan yang terbuat dari umbi
gadung. Tanaman gadung (Discorea hispida) memang banyak tumbuh di
perkebunan di Kuningan. Gadung harus diolah dengan benar, karena jika
tidak gadung dapat beracun. Untuk menghilangkan racun dari umbi gadung,
umbi gadung yang sudah dibersihkan dan diiris tipis harus diperam dengan
abu lalu dijemur. Setelah dijemur, keripik gadung dicuci bersih lalu
dijemur lagi hingga kering lalu digoreng. Keripik gadung memiliki
citarasa gurih dengan aroma bawang. Keripik gadung memiliki tekstur yang
tidak terlalu keras dibandingkan keripik ubi ataupun keripik singkong.
Namun, karena pengolahannya yang sulit, keripik gadung tidak terlalu
mudah ditemui.
12. Kopi Luwak Linggarjati
Anda penggemar kopi? Jangan lupa untuk membeli kopi luwak linggarjati
saat bertandang ke Kuningan. Kopi luwak linggarjati ini diolah dari
biji kopi yang sudah ditelan luwak yang sengaja dibudidayakan di sekitar
Gunung Ciremai, tepatnya di daerah Linggarjati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar